Kita selalu ada bersama
dengan waktu tapi dia bukan kepunyaan kita dan bukan pula musuh karena
dia tidak pernah menghianati kita. Dia terus berdetak setia tak pernah
menjadi lebih lambat atau lebih cepat. Tak pernah diam tak pernah pula
lari meninggalkan kita. Suka atau tidak dia selalu membawa kita didalam
perjalanannya yang juga adalah perjalanan hidup kita.
Ketika
kita begitu menikmati hidup bahagia kita waktu tak pernah berpihak, dia
terus melangkah. Ketika kita begitu sengsara dia pun tak menghujat, dia berjalan terus.
Jadi buat apa kusayangi atau kubenci dia? Berjalan saja bersama sang waktu. Menikmati setiap detak langkahnya dalam warna hidup, air mata dan tawa yang dianugerahkan Sang Hidup buatku.
Ketika waktu menuju langkah berikutnya itu artinya ada sejarah hidup baru yang akan terbentuk. melengkapi jejak sejarah yang telah ada sebelumnya, sejarahku. Destinyku
Jadi buat apa kusayangi atau kubenci dia? Berjalan saja bersama sang waktu. Menikmati setiap detak langkahnya dalam warna hidup, air mata dan tawa yang dianugerahkan Sang Hidup buatku.
Ketika waktu menuju langkah berikutnya itu artinya ada sejarah hidup baru yang akan terbentuk. melengkapi jejak sejarah yang telah ada sebelumnya, sejarahku. Destinyku
Sampai
kapan akan kunikmati waktu? Sampai sang Pemilik Waktu merindukan aku
dan membawaku pulang ke-RumahNya. Tempat di mana kefanaan berakhir dan
waktu tak lagi bisa membawaku dalam perjalanannya.
Renungan syukur untuk waktu 44 tahun yang Tuhan berikan kepadaku, 260412)