Rabu, 25 April 2012

Waktuku Jejak Sejarahku

             Memasuki hari baru, tahun baru atau umur baru selalu bisa membuatku menyadari betapa fananya diri ini. Waktu tak pernah bisa dibujuk atau disesah  untuk berhenti. Dia akan terus melangkah menuju destinynya.
    Kita selalu ada bersama dengan waktu tapi dia bukan kepunyaan kita dan bukan pula musuh karena dia tidak pernah menghianati kita. Dia terus berdetak setia tak pernah menjadi lebih lambat atau lebih cepat. Tak pernah diam tak pernah pula lari meninggalkan kita. Suka atau tidak dia selalu membawa kita didalam perjalanannya yang juga adalah perjalanan hidup kita. 
Ketika kita begitu menikmati hidup bahagia kita waktu tak pernah berpihak, dia terus melangkah. Ketika kita begitu sengsara dia pun tak menghujat, dia berjalan terus.
     Jadi buat apa kusayangi atau kubenci dia? Berjalan saja bersama sang waktu. Menikmati setiap detak langkahnya dalam warna hidup, air mata dan tawa yang dianugerahkan Sang Hidup buatku.
Ketika waktu menuju langkah berikutnya itu artinya ada sejarah hidup baru yang akan terbentuk. melengkapi jejak sejarah yang telah ada sebelumnya, sejarahku. Destinyku
Sampai kapan akan kunikmati waktu? Sampai sang Pemilik Waktu merindukan aku dan membawaku pulang ke-RumahNya. Tempat di mana kefanaan berakhir dan waktu tak lagi bisa membawaku dalam perjalanannya.
Renungan syukur untuk waktu 44 tahun yang Tuhan berikan kepadaku, 260412) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar